Jumat, 04 April 2014

Waspada mengambil uang di ATM bila ada yang menawarkan bantuan


Waspadalah bila mengambil uang di ATM (Anjungan Tunai Mandiri). Bila ATM Anda tertelan dan tiba-tiba ada orang yang menawarkan bantuan, maka itu adalah modus yang dilakukan komplotan penguras ATM.

Untungnya komplotan yang beraksi di beberapa kota ini berhasil diringkus Unit I Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin, Sabtu (26/10).

Awalnya, kemarin pagi petugas menerima laporan korban yang mengaku uang di dalam rekeningnya telah dikuras. Sebelum rekeningnya dikuras korban bermaksud mengambil uang di ATM namun kartunya tertelan. Saat itulah para pelaku melakukan aksinya.

Korban yang mengenali mobil yang dibawa pelaku kemudian melapor ke Polresta Banjarmasin. Anggota Reskrim kemudian berkoordinasi dengan Satlantas untuk melakukan pelacakan. Mobil tersebut akhirnya terdeteksi sedang mengisi BBM di SPBU kawasan Jln Jendral Sudirman.

Dalam penyergapan petugas awalnya hanya mengamankan salah seorang pelaku bernama Muhammad Rendy (31), warga Jln Pekauman Gang Nusa Indah, Banjarmasin Selatan. “Dari Rendy diketahui rekannya yang lain sedang berada di salah satu hotel. Kami langsung bergerak menangkap mereka karena selama ini mereka cukup licin dan sering berpindah. Dua rekannya itulah yang menjadi otak aksi pembobolan,” jelas Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Afner Juwono.

Kedua pelaku yang ditangkap di hotel adalah Mardianto (36) dan Lalu Suep (43), keduanya warga Pontianak, Kalimantan Barat. Dalan penyergapan terhadap keduanya petugas menembak kedua kaki pelaku karena mencoba kabur. Sementara Rendy ditembak di kaki kanannya.

“Sebelumnya juga ada laporan masyarakat mulai bulan Ramadan lalu. Tapi kemarin pagi ada korban melapor yang mengenali mobil yang digunakan pelaku. Dari hasil penyelidikan para pelaku akhirnya berhasil dibekuk dengan barang bukti uang dan kartu ATM,” jelas Afner Juwono.

Beberapa ATM yang sering dijadikan sasaran diantaranya ATM Mandiri di Jln Gatot Soebroto, ATM Bersama di Rumah Sakit Sari Mulia dan ATM Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Jln Belitung.

Suep yang menjadi otak komplotan ini mengaku mendapatkan teknik menelan ATM dari warga Malaysia. Ia bahkan sempat mencoba melakukan aksinya di Jakarta. Dalam menjalankan aksinya mereka berbagi tugas. “Ada yang berpura-pura menolong korban, ada juga yang memantau lokasi dan memasang batang korek api sebagai pengganjal supaya ATM dikira tertelan,” jelas Lalu Suep.

Diceritakan Suep, sebelum beraksi salah satu pelaku berpura-pura sebagai pengguna ATM. Namun, sebelumnya di lubang kartu mesin ATM sudah dimasukkan batang korek api yang dilekatkan dengan selotip bening. Ketika ada yang memasukkan kartu ATM otomatis akan terganjal dan seperti tertelan.

Ketika itulah pelaku lainnya masuk ke dalam boks ATM dan menawarkan bantuan untuk mengeluarkan kartu. Dalam modusnya pelaku meminta korban untuk memencet nomor pin ATM agar kartu bisa keluar. Saat korban memencet nomor pin, pelaku mengingatkan nomor pin tersebut.

“Setelah petunjuk itu diikuti kartu terus disuruh dorong hingga ke dalam lubang ATM. Korban kami bujuk untuk mengetik nomor pin dan setelah itu muncul petunjuk operator menyatakan bahwa ATM tidak bisa diproses dan disangka korban kartu ATM tertelan mesin,” ujar Suef.

Karena kartu ATM-nya tak bisa keluar akhirnya korban meninggalkan kartu tersebut di dalam mesin ATM. Korban mengira uangnya masih aman meski kartu tertinggal karena tak sempat melakukan transaksi.

Nah, saat itulah para pelaku mengeluarkan kembali kartu ATM yang terganjal batang korek api yang dilekatkan dengan selotip. Untuk menarik kartu tersebut pelaku memasukkan gergaji besi yang tipis untuk melekatkan kartu ATM. Pelaku kemudian menguras isi ATM di tempat lain dengan nomor pin yang telah diketahui. “Kami menarik uangnya di ATM yang lain, sedangkan pin tanpa sepengetahuan korban sudah dicatat saat di dalam ATM,” kata Suep.

Dalam penangkapan kemarin petugas juga menemukan puluhan kartu ATM dari berbagai bank dan uang tunai sekitar Rp44 juta. Mobil sewaan Xenia dengan nopol DA 7550 PC yang sering dipakai untuk beraksi juga disita. Selain di Banjarmasin, pelaku juga beraksi di daerah lain seperti Gambut.

0 komentar:

Posting Komentar