Rabu, 01 Juli 2015

9 Jenis Emosi

9 jenis Emosi
Dalam pengambilan keputusan sehari-hari
Oleh: Jemy V COoNFIDO

Ada 9 (sembilan) jenis Emosi yang akan mempengaruhi kita dalam mengambil suatu keputusan. Untuk itu marilah kita melakukan selff evaluation untuk mengenali emosi-emosi mana saja yang lebih sering digunakan saat kita membuat sebuah keputusan.
Untuk memuluskan pembahasan kita, marilah sejenak kita melihat kembali ke-sembilan jenis emosi yang dimaksud satu per satu.
  1. Apathy (Ketidakpudulian)
  2. Grief (Kesedihan)
  3. Fear (Ketakutan)
  4. Lust (Keserakahan)
  5. Anger (Kemarahan)
  6. Pride (Kesombongan)
  7. Courageous (Keberanian)
  8. Acceptance (Penerimaan)
  9. Peace (Kedamaian)
Seperti yang kita ketahui bahwa enam emosi yang pertama merupakan emosi negatif dan tiga emosi yang terakhir merupakan emosi positif, tentunya semakin besar kekuatan emosi positif yang digunakan pada saat membuat suatu keputusan, maka akan semakin baik pula kualitas dari keputusan tersebut. Pertanyaannya yang tentu kemudian menggelitik kita semua adalah bagaimana menjaga emosi kita agar tetap positif pada saat mengambil sebuah keputusan? Sebagai manusia, tentu kita tidak selalu berada dalam pengaruh emosi positif, sekuat apapun kita berusaha, emosi negatif selalu bisa menyelinap dan mempengaruhi kita. Namun kita bisa menghindarkan diri dari dampak emosi negatif dengan mengambil tindakan yang tepat saat emosi negatif tersebut muncul, karena itu hal yang cukup logis yang bisa kita lakukan adalah mengenali emosi mana yang paling mempengaruhi kita pada saat membuat suatu keputusan.

Setelah itu akan lebih mudah bagi kita untuk menentukan tindakan selanjutnya dari keputusan yang kita buat, bila...katakanlah ternyata kita menggunakan emosi negatif, maka jangan lakukan keputusan tersebut dan sebaliknya bila ternyata kita menggunakan emosi positif, maka lakukanlah keputusan tersebut.
Tantangannya, untuk mengenali emosi mana yang kita gunakan dalam membuat sebuah keputusan seringkali bukanlah suuatu perkara yang mudah. Namun demikian, sebenarnya kita bisa mengatasinya dengan cara yang praktis dan sederhana.

Untuk itu, marilah kita melakukan latihan ringan sebagai berikut :
Caranya mudah, untuk setiap situasi dibawah ini, temukanlah alasan mengapa anda membuat keputusan tersebut.
ANDA MEMBELI SEBUAH MOBIL BARU :
1a. Untuk meningkatkan gengsi anda.
1b. Untuk memberikan kenyamanan kepada keluarga.
ANDA MEMBAYAR TAGIHAN :
2a. Agar layanan tersebut tidak dihentikan.
2b. Karena anda menyadari hak dan kewajiban anda.
ANDA MEMBUKA SEBUAH USAHA :
3a. Untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
3b. Untuk memberikan nilai yang lebih baik kepada pelanggan.
PERJALANAN ANDA TERTAHAN DIKARENAKAN TERJADI KECELAKAAN LALULINTAS, reaksi anda :
4a. Salah sendiri mengapa tidak berhati-hati.
4b. Anda merasa kasian terhadap para korban.
ANDA MENERIMA SEBUAH JABATAN :
5a. Untuk menunjukan kemampuan anda
5b. Karena anda ingin menciptakan perubahan dan perbaikan.

Berikut penjelasan untuk masing-masing pilihan :
Pilihan 1a dilandasi emosi Pride, sedangkan pilihan 1b dilandasi emosi Peace.
Pilihan 2a dilandasi emosi Fear sedangkan pilihan 2b dilandasi emosi Acceptance.
Pilihan 3a dilandasi emosi Lust, sedangkan pilihan 3b dilandasi emosi Peace.
Pilihan 4a dilandasi emosi Anger, sedangkan pilihan 4b dilandasi emosi Peace.
Pilihan 5a dilandasi emosi Pride, sedang pilihan 5b dilandasi emosi Courage.

Untuk mengenali emosi mana yang sedang mempengaruhi anda pada saat membuat keputusan, sebenarnya mudah asalkan kita mengenali sifat-saifat dari masing-masing emosi.
Emosi negatif memiliki dua sifat yang. cukup mudah dikenali yaitu eksploitasi energi dan labil. Karena itu, sebenarnya kita bisa segera mengenali apakah diri kita sedang berada dalam dorongan emosi negatif. Gejala-ejala psikis seperti lelah dan pusing serta gejala psikis seperti kehilangan gairah dan tidak tenang, bisa jadi merupakan peringatan bahwa anda sedang berada dalam pengaruh emosi negatif.
Kebalikan dari emosi negatif, emosi positif justru memberikan energi yang bersifat stabil.
Semangat, kebahagiaan, ketenangan, kedamaian, merupakan pertanda bahwa anda diliputi oleh emosi yang positif. Tantangan yang biasanya muncul pada saat mengambil sebuah keputusan adalah munculnya dua emosi atau lebih baik yang bersifat negatif maupun yang bebrsifat positif. Emosi negatif akan mendorong untuk membuat suatu keputusan tetapi emosi positif anda menahannya. Keinginan untuk membuat suatu pilihan tertentu agar dapat memperoleh keuntungan pribadi bisa jadi merupakan dorongan emosi negatif. Pada kutub yang berlawanan, emosi anda menahannya. "Apa kata anak-anakmu seandainya mereka tau perbuatan Ayahnya?" Demikian suara di dalam hati anda, hal sebaliknya bisa terjadi. Emosi positif anda mendorong untuk membuata suatu keputusan tetapi emosi negatif anda melawannya. "Berikanlah reward/penghargaan kepada bawahanmu yang rajin itu." Namun emosi negatif melawannya, "itukan sudah tugasnya dia, kalau sedikit-sediit penghargaan, lama-lama bisa bangkrut perusahaan ini."

Dua jenis emosi dari dua kutub yang berbeda beradu. Tiba-tiba saja... Jiwa anda berteriak dan hati nurani anda tersentak. Keputusan mana yang harus anda pilih? Di satu kutub, hasrat anda begitu menggebu, di kutub yang lain anda tau mana yang paling benar dan tepat anda lakukan.

Godaan yang paling kuat biasanya muncul dari sebuah kalimat sederhana yaitu "Yang penting enak". Kenikmatan dan kepuasan sesaat itulah biasanya yang menimbulkan penderitaan berkepanjangan.

Bila anda tidak bisa memilih yang baik dari yang buruk, maka mungkin anda berada dalam dominasi emosi negatif yang luar biasa. Bila anda bisa memilih yang baik dari yang buruk maka anda masih bisa mengatasi pengaruh emosi negatif. Namun pilihan yang harus anda buat tidaklah selalu seperti memilih putih dari hitam atau memilih yang baik dari yang buruk. Bagaimana anda bisa memilih yang paling baik dari yang baik, atau lebih sulit lagi bagaimana anda memilih yang buruk dari yang sangat buruk? Sesungguhnya, hati nurani anda mengetahuuinya.

Tantangannya, apakah anda mau mendengarkaannya? Bila anda masih ragu, cobalah untuk melupakan sejenak apa yang sedang anda putuskan. Carilah suasana yang baru dan berusahalah untuk menenangkan diri anda. Mencari petujuk dari Tuhan Yang Maha Kuasa dengan berdoa. Dan mendekatkan diri kepadaNYA tentu saja merupakan hal sangat bbaik dan dianjurkan pada saat-saat seperti ini, setelah perasaan damai meliputi diri anda maka andapun telah siap untuk membuat sebuah keputusan. Selamat memutuskan, semoga kebaikan mengikuti anda.
آمِيـنَ يَا رَ بَّ

0 komentar:

Posting Komentar