Struktur Kepolisian

ORGANISASI POLRI

Manajemen Penyidikan Tindak Pidana

PERATURAN KAPOLRI NOMER 14 TAHUN 2012

Jumat, 29 Agustus 2014

Lima Rampok Emas Ditangkap, Dua Lagi Diburu




Setelah mendapatkan 5 pelaku perampokan toko mas di pasar Kalindo Belitung Banjarmasin, jajaran kepolisian melakukan gelar bertempat di Polresta Banjarmasin.

Dari semua yang didapatkan dalam penangkapan tersebut didapat berbagai macam barang bukti yakni jenis perhiasan emas, lima senjata api, satu diantaranya softgun, gelar ini bertempat di ruang Rupattama Polresta Banjarmasin 

Kapolda Kalsel Brigjen Pol Machfud Arifin mengatakan para pelaku, sementara sudah didapat sebanyak lima orang, yang telah diamankan pihak Ditreskrimum Polda Kalsel dan Polresta Banjarmasin.Semua barang bukti emas tersebut didapat dari kejadian perampokan toko emas Arafah di Pasar Kalindo Belitung, Banjarmasin dua minggu yang lalu Sabtu (28/6/2014). "Mereka inikan bertujuh merampok toko emas di Pasar Kalindo itu, lima sudah kita tangkap, duanya masih kita buru, identitasnaya sudah dikantongi," ujarnya saat jumpa press.

Menurut dia, Polda dan Polresta Banjarmasin bergerak cepat menangkap para pelaku perampokan toko emas bersenjata ini dan lima pelaku ini berhasil diciduk dalam waktu sepuluh hari, yakni, dari kejadiannya pada 28 Juni lalu. 

Dari petunjuk dua pelaku yang terlebih dahulu ditangkap, yakni, Arif Gunawan dan Andrei alias Ferry, jajarannya berhasil melacak pelaku lainnya, yakni, tiga pelaku yang ditangkapnya di pulau jawa, satu pelaku di Surabaya bernama Nur Samsul Warga Madura dan dua pelaku di Jakarta bernama Sadewa alias Luci warga Lampung, dan Hartono alias Raihan warga Padang.

Bersama para pelaku ini, ungkap Machfud, didapatkan juga barang bukti, yakni, emas hasil rampokan beratanya sekitar 4 Kg, lima pucuk senjata api jenis pistol (empat diantanya asli buatan pabrik, satu senjata rakitan), tiga sepeda motor, dan dua mobil.

Menurut Machfud, aksi para pelaku perampokan bersenjata ini sangat tersusun rapi dan beraksi cukup sadis, bahkan memiliki modal besar, sebab mereka dapat membeli empat pistol asli pabrikan itu, bahkan untuk kendaraan mereka juga mendapatkannya dengan membeli. 

"Bahkan menurut pengakuan mereka, satu minggu sebelum merampok, mereka sudah menetap di sini untuk mempelajari target tempat yang akan dirampok," paparnya.

Setelah melakukan aksi perampokan, mereka melarikan diri berpencar, sebagian besar melarikan diri menuju Palangkaraya, Kalteng, lalu ke Pangkalambun, dan menuju Kalimantan Barat (Kalbar) untuk menyeberang lewat kapal laut ke pulau Jawa.

"Mereka (Para rampok) sempat mengecoh anggota kita, kita lagi mengobok-obok di daerah Palangkaraya, ternyata mereka sudah berhasil lari cepat kewilayah Kalbar melewati Pangkalambun, untung dapat dicium segera, dan dikejar lagi," beberanya.

Hingga akhirnya, kata Machfud, tiga pelaku berhasil ditangkap dengan sejumlah barang bukti di dalam kendaraan mereka saat pengejaran yang cukup melelahkan itu hingga pulau Jawa. Namun sayang dua pelaku belum diadapatkan, namun identitasnya sudah dikantongi pihaknya. 

Sebenarnya, ungkap Machfud, ada lagi satu pelaku yang terkait kasus ini ditangkap kepolisian Riau. Yakni, bernama Edo, dia ini merupakan pelaku yang ikut menggambarkan lokasi tempat perampokan, namun tidak ikut beraksi di sini. "Edo ini diatangkap kepolisian di Riau karena kasus lain," ungkapnya.

Machfud menegaskan, bahwa pihaknya akan terus mengembangkan kasus perampokan dengan dua korban jiwa dan tiga terluka parah ditembak para perampok itu, yakni, di mana mereka dapat senjata, siapa yang memodalinya, dan lainnya

Sebagaimana di ketahui, pada Sabtu 28 Juni lalu, Banjarmasin dihebohkan kasus perampokan toko emas Arrafah di Pasar Kalindo jalan Belitung, Banjarmasin. Sedikitnya 9 kilogram emas digasak pelaku yang kabur dengan motor. Dalam aksinya, kawanan perampok sempat menembakkan senjata api hingga menewaskan dua orang dan melukai tiga lainnya. Salah seorang korban yang tewas adalah Ummi Hani, 40, pemilik Toko Mas Arafah. Dia tertembak di dada dan tewas saat dirawat di RS Suaka Insan.Korban tewas lainnya adalah pedagang sembako yang bernama Salimin, 43. Dia tewas di lokasi kejadian karena tertembak di bagian dada. Tiga korban yang terluka berat masih kritis dan dirawat di RS Suaka. Mereka adalah Ummi Kalsum, 38, adik Ummi Hani; Abdillah, 24; dan Irfansyah, 40.

Perampokan bermula saat Ummi Hani akan menutup toko. Tiba-tiba ada sekitar empat perampok yang langsung masuk ke dalam toko melalui pintu samping. Ummi lalu melawan dengan memukulkan helm ke kepala pelaku. Perampok langsung menembakkan senjata api ke dada Ummi. ’’Ummi terkena tembakan di dada,’’ kata Saniri, penjaga parkir di Pasar Kalindo.

Kemudian, Salimin yang berada di seberang Toko Mas Arafah berusaha menolong. Namun, dia juga ditembak salah seorang pelaku. ’’Salimin tewas di TKP setelah ditembak. Ummi Kalsum, saudara Ummi Hani, ketika mau melawan juga langsung ditembak di dada,’’ kata Saniri.

Memang saat itu keadaan pasar sudah sepi. Banyak pedagang lain yang tutup. ’’Teman saya juga ditembak ketika berusaha menolong korban. Saya pun ditembak, tapi saya menunduk,’’ ujar Saniri.

Saat beraksi, pelaku mengenakan helm dan topeng. Pelaku yang berhasil ditangkap adalah Arif Gunawan, warga Denpasar, Bali. Dia kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur. Barang bukti yang sudah didapat polisi adalah senjata api jenis FN pabrikan dengan peluru lengkap, SIM, serta BPKB motor.