Jumat, 06 September 2013

Kebun Ada Obat

Saat sakit, banyak orang yang kebingungan dan buru-buru pergi ke dokter untuk mendapatkan obat. Padahal sebenarnya di kebun sekitar rumah terdapat tanaman-tanaman obat yang berkhasiat. Apa saja?

"Temulawak memiliki senyawa aktif seperti kurkumin dan xanthorrizol. Oleh karena itu, temulawak berkhasiat untuk mengobati oesteoarthisis, antikanker dan hepatitis, juga menurunkan LDL (kolesterol jahat)," kata dr Arijanto jonosewejo, Sp.PD, FINASIM.

Hal itu disampaikan dia dalam acara 'Menyingkap Kebaikan Alam' yang diadakan di Four Seasons Hotel, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, dan ditulis pada Kamis (27/6/2013).

dr Ari menambahkan temulawak yang merupakan tanaman obat asli Indonesia, juga bisa menjadi antiinflamasi dan merangsang nafsu makan dengan adanya kandungan zat atsirin dalam tanaman obat berwarna kuning itu. Meski mengonsumsi temulawak bisa meningkatkan daya tahan tubuh, dr Ari mengimbau khususnya bagi para gadis, agar mengonsumsi temulawak yang direbus bersama kunyit. 

"Kalau terlalu sering akan menyebabkan sulit punya anak," tutur dr Ari. 

Di masyarakat, temulawak sering digunakan untuk obat pegal linu. Selain itu, bagi penderita masalah lambung yang kronis, dr Ari menyarankan agar mereka berhati-hati dalam mengonsumsi temulawak karena bisa menyebabkan pendarahan lambung. 

Tak hanya temulawak, banyak tanaman obat di Indonesia yang memiliki khasiat luar biasa untuk kesehatan. Meniran misalnya, tanaman ini berkhasiat meningkatkan sistem imun tubuh, antiinflamasi, dan menurunkan tekanan darah.

Tanaman lainnya, yaitu buah merah yang bermanfaat untuk penyembuhan luka pada kulit juga menurunkan trigliserida. "Tapi prosesnya harus benar, kalau tidak justru bisa menaikkan trigliserida," kata dr Ari.

Begitu juga dengan bawang putih yang terkenal bisa menurunkan gula darah, kolesterol, dan tekanan darah. "Bawang putih juga bisa mengencerkan darah. Selain itu bagi yang mau cabut gigi, dua minggu sebelumnya jangan makan banyak bawang putih karena darah saat cabut gigi bisa merembes," papar dr Ari.

Brotowali dengan kandungan zat seperti alkaloid, kolumbin, dan alkaloid berberin bisa mengobati diabetes dan penyakit cacingan. Ada juga bahan obat kemoterapi yang diambil dari tanaman obat yaitu tapak dara.

"Saya mengimbau bagi para farmasis, temukan dosis obat yang tepat untuk berbagai macam penyakit. Dan bagi masyarakat jangan kaget dengan obat sapujagat yang dikatakan bisa menurunkan kadar kolesterol dan lain-lain. Itu menurunkan, bukan menormalkan," tutur dokter yang juga ketua program studi pengobatan tradisional fakultas kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya.

Meski begitu, dalam mengonsumsi obat herbal atau kimia pun yang paling penting adalah gunakan sesuai dosis dan aturan. "Makan nasi saja berefek gemuk, apalagi kalau pencampuran bahan-bahan obat itu, pasti ada efeknya," ujar dr Ari.

0 komentar:

Posting Komentar