Struktur Kepolisian

ORGANISASI POLRI

Manajemen Penyidikan Tindak Pidana

PERATURAN KAPOLRI NOMER 14 TAHUN 2012

Senin, 21 April 2014

Polresta Fokus Terhadap Kejahatan Jalan

Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin, saat ini akan lebih fokus terhadap kasus kejahatan jalanan yang saat ini sering terjadi di kota tersebut.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin, Kompol Afner Juwono Sik di Banjarmasin, Sabtu mengatakan, kasus tersebut sangat meresahkan masyarakat kota ini.

Sehingga ke depannya, anggota Satuan Reserse Kriminal yang bertugas di lapangan harus lebih peka terhadap kasus tersebut, dan terus melakukan penyelidikan terhadap para pelakunya.

Dikatakan, apabila anggota di lapangan menangkap pelaku kejahatan jalanan, baik itu tertangkap tangan maupun hasil pengembang wajib ditindak tegas.

"Kita tidak main-main, kali ini kita fokuskan terhadap kasus tersebut, karena ini perintah pimpinan, jadi apabila ada yang berani melakukan kejahatan jalanan, jangan salahkan kita, akan langsung kita tindak tegas," tuturnya.

Diterangkan, kasus kejahatan jalanan itu meliputi aksi pencurian, perampasan, penggelapan kendaraan bermotor serta aksi jambret, kasus-kasus itu yang menjadi fokus pihak polisi dari satuan kriminal di jajaran Polresta Banjarmasin.

Untuk itu, masyarakat Kota Banjarmasin, diminta untuk kerja samanya apabila mendapatkan informasi adanya para pelaku tersebut, dan segeranya melaporkan ke pihak kepolisian terdekat.

"Beberapa hari lalu kita telah menangkap tiga pelaku jambret dan salah satu pelaku kita tindak tegas di lapangan karena mencoba melawan saat ditangkap, dan kita juga menindak tegas empat pelaku perampasan kendaraan bermotor semua kita proses," tegasnya.

Tindakan tegas itu dilakukan selain pelakunya melawan saat ingin dilakukan penangkapan juga sebagai efek jera terhadap pelaku lainnya agar mengurungkan niatnya untuk berbuat kejahatan.

Sekali lagi juga ditegaskan, jangan salahkan polisi apabila terjadi hal yang tidak diinginkan, karena sebelumnya sudah diperingatkan agar tidak melakukan aksi kriminal khususnya kejahatan jalanan, demikian Afner.

Minggu, 06 April 2014

Pembunuh Rahman Ditangkap di Rantau

Tidak membutuhkan waktu lama, aparat kepolisian Polresta Banjarmasin berhasil menangkap pelaku pembunuhan Abdul Rahman (36) di Pangeran Antasari Pekapuran Gang Setia Murni RT 01, Kamis (13/3) pukul 11.30 Wita.

Pelaku pembunuhan tersebut adalah Bahrani alias Ibin bin Hamson (44) warga Desa Tambarangan Jalan Jambu Alui RT 6 Kabupaten Banjar. Ibin ditangkap dengan salah seorang temannya berinisial S.

Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Afner Juwono mengatakan, penangkapan terhadap pelaku tersebut setelah pihaknya berkoodinasi dengan polisi di beberapa daerah di Kalsel. "Pelaku dua orang berhasil ditangkap. Di pakaian mereka terdapat bercak-bercak darah korban," kata Kompol Afner Juwono.

Kompol Afner Juwono mengatakan, motif perkelahian tersebut karena para pelaku dendam. Sementara Ibin dan S yang ditangkap di daerah Rantau tersebut sekarang dibawa ke Polresta Banjarmasin untuk dilakukan pemeriksaan.

Polisi Tangkap Perampas Ranmor

Unit V Kendaraan Bermotor (Ranmor) Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin menangkap tiga pelaku perampasan ranmor jenis roda dua dengan sasaran orang pacaran di kota tersebut.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin, Kompol Afner Juwono Sik di Banjarmasin, Minggu mengatakan ketiga pelaku itu ditangkap karena adanya laporan dari korban yang sepeda motornya dirampas.

Dengan adanya laporan tersebut, polisi langsung turun melakukan penyelidikan di lapangan, dan berhasil menangkap ketiga pelaku tersebut.

Para pelaku perampasan sepeda motor itu diantaranya, Sony Faisal (22), FD (17), dan Ilham alias Angah (19) ketiga pelaku merupakan warga Kelayan Banjarmasin Selatan, dan dalam keseharian sebagai pengangguran.

Kronologis penangkapan, pertama kali polisi membekuk pelaku Sony Faisal dan Syuja Sidki alias Iki yang juga warga Kelayan A, mereka tertangkap saat ingin melakukan transaksi sepeda motor hasil rampasan pada Jumat (4/4) siang, sekitar pukul 13.15 wita.

Kemudian dikembangkan, tertangkap FD, dan Ilham, mereka ditangkap dirumahnya masing-masing untuk FD di Jalan Kelayan A Gang 12 dan Ilham Jalan Kelayan A Gang Srikandi Banjarmasin Selatan, pada Jumat (4/4) siang, sekitar pukul 14.00 wita.

Pertama kali polisi membekuk pelaku Sony Faisal dan Syuja Sidki alias Iki yang juga orang kelayan A, mereka tertangkap saat ingin melakukan transaksi sepeda motor hasil rampasan, didepan SMPN 19 Banjarmasin Selatan.

Keempat pelaku usai tertangkap langsung dibawa ke Polresta Banjarmasin, guna dilakukan introgasi, dan proses hukum lebih lanjut atas perbuatan mereka melakukan kejahatan.

"Kita telah menangkap tiga pelaku perampasan sepeda motor, dijalan Tembus Mantuil Banjarmasin Selatan, dan satu orang penadah hasil sepeda motor rampasan tersebut," terangnya.

Hasil pemeriksaan sementara, para pelaku perampasan sepeda motor itu dijerat dengan pasal 365 dan 368 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun, sedang untuk Syuja Sidki dijerat dengan pasal 480 KUHP karena penadah barang hasil curian diancam pidana empat tahun.

Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin, akan menindak tegas setiap pelaku kejahatan jalanan, seperti aksi pencurian, penggelapan, perampasan sepeda motor dan aksi jambret, tindak tegas itu akan diberikan di lapangan maupun dalam penyidikan, demikian Afner.

Melawan, Residivis Ditembak

Residivis pencuri sepeda motor (curanmor) terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas karena melawan petugas dengan senjata tajam (sajam), ketika akan ditangkap oleh anggota Unit Ranmor Satreskrim Polresta Banjarmasin, saat bertransaksi di kawasan Desa Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kamis sekitar pukul 19.00 Wita.

Pelaku diketahui bernama Safrudin alias Udin Pongong (30), warga Jln Karang Intan, Kabupaten Banjar. Petugas berhasil ditangkap setelah mendapat informasi bahwa pelaku bermaksud untuk menjual kendaraan hasil curian.

Aparat kemudian memancing pelaku keluar dengan berpura-pura menyamar sebagai pembeli. Ketika dihubungi Udin sepakat janji ketemu di kawasan TKP (Tempat Kejadian Perkara).

Udin tiba dilokasi lokasi tersebut bersama dengan seorang temannya yang kini sudah diamankan untuk dimintai keterangan. Melihat pelaku datang, petugas yang berpakaian preman kemudian mendekati dan mengecek mesing kendaraandan nomor rangka kendaraan yang dibawa oleh pelaku.

Setelah dipastikan kendaraan itu adalah hasil kejahatan, petugas dengan cepat meringkus. Tapi bukannya menyerah, Udin malah melawan dengan mencabut sebilah sajam dari balik bajunya dan mengacung-acungkan. Melihat hal itu polisi mencoba memperingati dengan melakukan tiga kali tembakan ke udara, namun karena pelaku tetap nekat, akhirnya sebutir peluru akhirnya bersarang di kaki kirinya.

Udin yang sudah tak dapat berkutik karena luka tembak i di kakinya, kemudian segera di bawa ke RSU Hoegeng Imam Santoso untuk diberikan perawatan medis. Ia selanjutnya dibawa ke ruang penyidik untuk menjalani pemeriksaan selanjutnya. Dalam keterangannya kepada petugas, dirinya sudah enam kali melakukan pencurian sepeda motor. Diantaranya di kawasan Jln Purnama, Jln Petai, samping Toko Hero, semuanya di wilayah Kota Banjarbaru.

Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Afner Juwono membenarkan anggotanya telah mengamankan pelaku curanmor dan barang bukti satu unit sepeda motor Yamaha MX dengan nomor polisi DA 3723 VA. Ditambahkan bahwa penangkapan ini berawal dari anggota Polres Banjarbaru, untuk meminta bantuan guna mengungkap keberadaan pelaku yang diduga kerap melakukan aksinya di wilayah Banjarbaru. Karena itu, petugas langsung melakukan penyilidikan terhadap keberadaan pelaku, akhirnya pelaku pelaku berhasil di dibekuk.

Kembali Masuk Bui

Rupanya menjadi penghuni penjara memang menyenangkan bagi AP alias Rama(16). Faktanya pemuda yang penuh tato dan masih di bawah umur itu kembali membuat ulah sehingga ia ditahan lagi.

Warga Jln Padat Karya Kompleks Purnama Jalur 3 RT 38, itu pada tahun 2010 pernah dijebloskan ketahanan dan dihukum selama tujuh bulan penjara di wilayah Kabupaten Barito Kuala, karena membakar sekolah dan tiga buah rumah warga dengan bayaran Rp 100 ribu oleh seseorang.

Kali ini ia ditangkap jajaran Satuan Reserse Polresta Banjarmasin, Jumat, karena melakukan perampasan sepeda motor dan pemukulan kepada korbannya, Achmad Rizal Saputra, (31) warga Alalak Utara RT 09, Banjarmasin Utara, Minggu (19/1) pukul 00.15 Wita, di Jln HHasan Basri Kayu Tangi depan SMKN 4 Banjarmasin.

Rama saat melakukan aksinya bersama rekannya, Renaldy alias Aldi Gaduk (20), Sandy (23) dan Atak (23). Keterangan Rama, setelah berhasil merampas sepeda motor, yang bertugas menjual Aldi dan Atak di kawasan depan rumah susun dekat Bagau. "Sepeda motor itu kami jual Rp 800 dan Rp 250 uang untuk dibelikan sabu, sisanya kami bagi Rp 100 ribu satu orang," kata Rama.

Kasat Reserse Polresta Banjarmasin Kompol Afner Juwono mengatakan, sebelum menangkap Rama pihaknya terlebih dulu menangkap Aldi Gaduk. ”Korban ketika itu sedang melintas menggunakan sepeda motornya, dan Sandy yang memegang sebilah pisau langsung menusuk korban ke bahu,” ujar Afner.

Kemudian korban yang sudah terluka itu malah dikejar oleh Rama dan Aldy. Mereka memukulkan balokan kayu ke tubuh Rizal. ”Pelakutelah melanggar pasal 368 KUHP tentang pemerasan dan pengancaman, hukumannya di atas lima tahun penjara,” tandas Afner.

Jumat, 04 April 2014

Gembong Jambret Ditembak

Polisi dari Unit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polresta Banjarmasin menangkap seorang gembong jambret yang sering melaksanakan aksinya antar kabupaten di wilayah Kalimantan Selatan.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin, Kompol Afner Juwono Sik di Banjarmasin, Jumat mengatakan, pelaku sebanyak tiga orang, satu diantaranya merupakan pemimpin sekaligus gembong dari aksi jambret di wilayah Kalsel.

Mereka semua memang sudah menajdi target operasi pihak Polresta Banjarmasin, karena sering beraksi dengan menggunakan sepeda motor jenis Satria F warna hitam, mereka tak segan-segan menyeret korbannya saat melakukan penjambretan.

Ketiga pelaku tersebut diketahui bernama Ramadhan alias Anang (24) warga Kuin Utara, terpaksa di tembak dengan dua kali di kaki kanannya karena mencoba melawan dan ingin melarikan diri saat mau ditangkap.

Sedangkan untuk teman Anang sendiri diketahui bernama RH (16) dan Ramadhani Sidiq alias Sidiq (19) keduanya warga HKSN Banjarmasin Utara.

Penangkapan terhadap ketiga pelaku itu dilakukan secara terpisah, yang tertangkap pertama kali RH ditangkap dijalan Cempaka Banjarmasin Tengah saat sedang begadangan dipinggir jalan, pada Kamis (3/4) dini hari sekitar pukul 05.00 wita.

Setelah itu polisi melakukan pengembangan, dan RH menunjukan kost tempat Anang dan Sidiq bersembunyi, saat sampai di lokasi kedua pelaku tersebut, ternyata Anang dan Sidiq sedang keluar, dan kost itu pun terus dipantau dan diintai dari kejauhan.

Sekitar pukul 20.30 wita, pada Kamis (3/4) malam, kedua pelaku Anang dan Sidiq datang, polisipun langsung melakukan penyergapan, sidiq berhasil ditangkap dan menyerah, namun Anang melawan sehingga polisi terpaksa menembak kedua kakinya guna melumpuhkan pelaku karena mengancam jiwa petugas di lapangan.

Setelah ketiga pelaku tertangkap, polisi pun langsung menggiring mereka ke Polresta Banjarmasin, sedangkan Anang dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Hoegeng Imam Santoso Polda Kalsel untuk mendapatkan penangana medis.

"Selain menangkap ketiga pelaku Anang, Sidiq dan RH, polisi juga mengamakan barang bukti dua unit sepeda motor Satria F warna hitan dan warna biru, serta dua buah kalung emas," ucapnya.

Hasil penyidikan sementara, ketiga pelaku tersebut, melaksanakan aksi di 50 tempat kejadian perkara di wilayah Kalsel, diantara untuk wilayah Banjarmasin sebanyak 40 tempat kejadian aksi pelaku.

Selanjutnya, 10 tempat kejadian yang berada di wilayah Kabupaten/Kota diantaranya, Banjarbaru, Banjar (Martapura),Hulu Sungai Selatan (Kandangan), Hulu Sungai Tengah (Berabai) dan Tabalong (Tanjung).

Untuk proses hukum lebih lanjut, ketiga pelaku yang diantaranya terdapat Anang seorang residivis kasus jambret itu dijerat dengan pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman diatas 7 tahun.

"Mereka bertiga merupak gembong jambret yang selama ini kita target, dan mereka juga merupakan spesial emas, dan hasil kejahatan mereka dijual dibeberapa toko emas yang ada di Kota Banjarmasin, yang saat ini sedang kita selidiki guna menangkap pelaku penadahnya," tegas pria lulusa Akpol angkatan 2000 itu.

Sementara, Anang mengakui, bahwa dirinya melakukan aksi jambret bersama Sidiq dan RH, namun mereka hanya sebagai joki sepeda motor dan yang mengeksekusi korban adalah dirinya.

"Duit hasil menjambret kita pakai untuk bermain poker dan buat berfoya-foya dibeberapa tempat hiburan di kota ini, serta untuk kebutuhan hidup sehari-hari, kita juga habis menjambret kalung emas di wilayah Tanjung dan Kandang, disitu banyak mendapatkan keuntungan," tuturnya sambil menahan rasa sakit akibat luka tembak.

Polisi Tangkap Perampokan Sultan Adam Di Banjarmasin

Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin, menangkap satu orang pelaku perampokan yang terjadi di kawasan Jalan Sultan Adam Banjarmasin, beberapa waktu lalu.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin, Kompol Afner Juwono Sik di Banjarmasin, Jumat (14/3) pagi, sekitar pukul 10.00 wita  tertangkapnya salah satu pelaku perampokan itu, saat dia sedang santai di kawasan jalan Veteran Samping Gramedia tepatnya di dekat tambal ban di kawasan tersebut. Afner mengatakan."Pelaku perampokan berjumlah 5 orang, 3 orang sudah vonis, dan Adan baru tertangkap, sedangkan pelaku utama atau otak pelaku masih dalam pengejaran yang diketahui berinisial ML warga Muara Teweh Kalteng," terangnya.

Pelaku yang diketahui bernaman Muhammad Fadlan alias Adan (25) warga Jalan Arya Pujangga Kecamatan Berangas Kabupaten Barito Kuala (Batola) Kalsel. Ia ditangkap saat berada di kawasan Jln Veteran, tepatnya disamping Toko Buku Gramedia.

Tertangkapnya pelaku ketika anggota Jatanras yang pada saat itu tengah melakukan patroli melihat Adan sedang duduk santai disebuah tempat tambal ban. Polisi pun langsung mendekati ayah dua anak itu. Rupanya Adan mengetahui yang menghampirinya adalah polisi kemudian ia mencoba kabur, tapi petugas lebih sigap dan akhirnya berhasil meringkus pelaku. “Mau lari karena saya kira polisi mau razia oplosan, tidak tahunya perkara perampokan itu,” ucapnya. 

Adan terlihat pasrah karena dia juga merasa selama ini dirinya dicari oleh polisi, akibat perbuatannya ikut melakukan perampokan dirumah seorang pengusaha di kawasan Jalan Sultan Adam Banjarmasin. Menurut keterangan Adan, sejak peristiwa perampokan yang dilakukannya bersama dengan beberapa orang rekannya yang telah ditangkap lebih dulu itu, dirinya bersembunyi di Banjarbaru dan bekerja sebagai kuli bangunan. Dia mengira polisi sudah tidak lagi mengejar dirinya, makanya ia kembali ke Banjarmasin.

Saat ini Adan sudah dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Polresta Banjarmasin, untuk selanjutnya dilakukan penyidikan atas perbuatannya melakukan perampokan yang mengakibatkan korbannya seorang wanita bernama Hj Auniah (56) meninggal dunia karena luka bacok dikepala saat sedang sholat magrib. Ia mengaku baru mengetahui kalau korban tewas setelah sekitar dua pekan setelah peristiwa itu terjadi. Adan mengatakan, sampai terlibat dalam perampokan itu lantaran diajak oleh Milo (DPO). Saat melancarkan aksi tersebut, dirinya hanya bertugas menjaga diluar sambil menunggu di atas kendaraan. “Waktu itu saya mendapat tugas dari Milo menjaga diluar. Kalau sudah keluar langsung menghidupkan sepeda motor,” bebernya.

Diketahui kejadian perampokan itu terjadi pada 20 April 2013 pukul 18.30 Wita, di Jalan Sultan Adam No 100 Banjarmasin Utara, dengan korban meninggal dunia Hj Auniah (56) dan korban penyekapan bernama Sulistiani.Usai menggasak uang sebesar Rp100 juta dan perhiasan yang nilainya sekitar Rp100 juta, dirinya mendapat bagian Rp10.050.000. “Uangnya disimpan dalam lemari kamar, cuma bawa Rp200 ribu, lalu saya kabur ke Banjarbaru,” jelasnya. 

Kasat Reskrim Kompol Afner Juwono mengatakan bahwa pelaku merupakan residivis. Pada tahun 2006 pernah masuk lantaran terlibat kasus penganiayaan dan divonis 7 bulan, kemudian pada tahun 2010 pelaku kembali ditahan karena perkara obat daftar G. "Tinggal ML yang belum tertangkap sebagai pelaku utama dan otak pelaku, apabila tertangkap ML akan kita tindak tegas di lapangan, ataupun dalam penyidikan nantinya," ucap pria murah senyum itu. "Pelaku Adan atas perbuatannya dan hasil penyidikan sementara dijerat dengan pasal 365 Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian dan kekerasan, dengan ancaman hukuman minimal 10 tahun," tutur pria lulusan Akpol Angkatan 2000 itu.

Polisi Tembak Pelaku Jambret 50 TKP Lintas Kabupaten


Ramadhan alias Anang (23) warga Kuin Utara RT 3 satu dari tiga pelaku jambret dilumpuhkan dengan timah panas. Anang dilumpuhkan karena bermaksud kabur ketika ingin ditangkap polisi, Jumat (4/4/2014) pukul 00.30 Wita.

Anang merupakan otak penjambretan di beberapa daerah di Kalsel dan sudah melakukan 40 kali menjambretan di Banjarmasin, dan 10 kali tersebar di Kabupaten Banjarbaru, Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Barito Kuala dan Tanjung Kabupaten Tabalong. Terakhir melakukan penjambretan di Kandangan dengan menggasak 60 gram emas milik korbannya.

Anang Cs biasa beroperasi di kawasan Belitung, Kayu Tangi, Handil Bakti, Sultan Adam, Pelambuan. Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Afner Juwono mengatakan, terungkapnya kelompok jambret yang sering meresahkan warga tersebut berawal dari penyelidikan yang dilakukannya. Berdasarkan informasi dari korban terkait ciri-ciri pelaku dan sepeda motor satria hitam yang sering digunakan pelaku kemudian pihaknya berhasil menangkap salah satu pelaku Rahayu (16) rumah kawannya di Jalan Sutoyo S, Kamis (3/4) pukul 05.00 Wita.

Dari hasil pemeriksaan tersebut polisi kemudian menangkap Ramadhan (23) warga Kuin Utara RT 3 dan Ramadhani Sidik (18) warga Jalan HKSN Kompleks Surya Gemilang Blok D RT 18 di rumah kos-kosan samping Hotel Metro Jalan Sutoyo S.

Anang dan Sidiq baru pulang beraksi jambret di Kabupaten Tanjung dan tiba di Banjarmasin. Kamis (3/4) pukul 20.30 Wita. "Saat ingin kita tangkap itu Anang berusaha untuk kabur. Terpaksa kita tembak," kata Kompol Afner Juwono. Dikatakan Kompol Afner Juwono pihaknya terus melakukan pengembangan kalau ada tersangka lain.

Kasat pimpin penangkapan lima tahanan kabur


Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin yang memimpin team pencarian tahanan kabur, menangkap kembali lima tahanan yang kabur dari rumah tahanan polresta pada Senin (31/3). Kepolresta Banjarmasin, Kombes Pol Suharyono melalui Kepala Satuan Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Afner Juwono, Sh,Sik,Mh di Banjarmasin, Selasa mengatakan, lima tahanan yang kabur semuanya sudah tertangkap.

Mereka semua tertangkap karena masih berada di sekitar wilayah Kota Banjarmasin dan Kabupaten Batola, dan tidak lebih dari 1X24 jam serta berkat kerja keras angota yang melakukan pencarian secara gabungan akhirnya dapat dibekuk tanpa perlawanan satupun.

Diketahui kronologis lima tahanan yang kabur dan berhasil ditangkap itu diantaranya ;
1. Muhammad Iwan alias Atak ditangkap di wilayah Padat Karya Sungai Andai Banjarmasin Utara Senin (31/3) pukul 06.30 wita
2.Ahmad Sairoji alias Amat warga jalan Handil Bhakti Batola, ditangkap di wilayah Berangas Kabupaten Batola Senin (31/3) pukul 10.30 wita
3. Hasbim Madaris alias Hasbi ditangkap di Handil Bhakti Kabupaten Barito Kuala (Batola) Senin (31/3) pukul 12.30 wita
Mereka bertiga merupakan tahanan dengan kasus kriminal umum, seperti perampasan sepeda motor, pencurian dan pemberatan dan pencurian dengan kekerasan.
4.Wahyudi alias Yudi warga Kelayan B, tahanan kasus narkoba tertangkap pada Senin (31/3) malam, sekitar pukul 21.00 dirumah orang tuannya di jalan Kelayan B Banjarmasin Selatan.
5.Muhammad Noor alias Amat Dewi warga kelayan, tahanan kasus narkoba ditangkap pada Selasa (1/4) dini hari sekitar pukul 05.00 wita di kawasan Pekapuran Banjarmasin Timur di sebuah rumah di kawasan tersebut. 

"Saat ini kelima tahanan yang kabur dan telah tertangkap itu, dilakukan pemeriksaan guna mengetahui motif dan siapa ide dari kaburnya para tahanan tersebut," terangnya. Polresta Banjarmasin, akan terus melakukan pengawasan dan meningkatkan penjagaan agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.

Lima Tahanan Polresta Banjarmasin Kabur

Lima tahanan di rumah tahanan Polresta Banjarmasin diduga kabur pada Senin (31/3) dini hari sekitar pukul 03.15 wita, dan saat ini sedang dalam pengejaran. Hasil Informasi yang di himpun Senin, diketahui ada lima tahanan Polresta Banjarmasin yang kabur dengan cara menjebol teralis menggunakan sajadah.

Lima tahanan yang kabur itu diantaranya, dua tahanan narkoba dan tiga tahanan kriminal umum diantaranya kasus perampasan sepeda motor, pencurian dan pemberatan serta pencurian dan kekerasan.

Tiga tahanan yang berhasil ditangkap setelah kabur dari rumah tahanan tersebut, semuanya kasus kriminal umum dan saat ini polisi sedang mengejar dua tahanan yang masih kabur dari kasus narkoba.

Saat ini, seluruh jajaran Polresta Banjarmasin baik satuan dan Polsekta terus melakukan pencarian guna membekuk para tahanan yang telah kabur itu.
Untuk tahanan yang kabur itu diantaranya, Muhammad Noor alias Amat Warga Kelayan, Wahyudi alias Yudi Warga Kelayan Besar, Muhammad Iwan alias Atak warga Padat Karya Sungai Andai.

Selanjutnya, Ahmad Sairoji alias Amat warga jalan Handil Bhakti Batola, serta Hasbim Madaris alias Hasbi jalan Handil Bhakti Kabupaten Barito Kuala (Batola) sekarang sedang dalam penyelidikan di lapangan.

Pantauan di lapangan, polisi terlihat sibuk di Polresta Banjarmasin, guna melakukan pengecekan dan pendataan terhadap para tahanan yang kabur itu. Bukan itu saja, seluruh unit di jajaran Polresta tersebut, disiagakan untuk turun ke lapangan, guna melakukan pengejaran dan mancari informasi kemana tahanan tersebut melarikan diri.

Namun, satu persatu tahanan yang kabur itu berhasil ditangkap karena mereka diketahui tidak terlalu jauh untuk melarikan diri, sehingga dapat dilakukan penangkapan kembali.
Saat ini dari hasil informasi di lapangan, tinggal dua tahanan lagi yang masih dalam pengejaran, guna dilakukan penangkapan, dan polisi sedang melakukan pencarian di lapangan. Belum ada satupun pejabat kepolisian dari Polresta Banjarmasin mau membarikan informasi resmi kepada awak media yang meliput tahanan kabur tersebut.

Polisi Amankan 102 Sepeda Motor Hasil Curanmor

Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin, mengamankan sebanyak 102 unit sepeda motor hasil kejahatan para pelaku pencurian kendaraan bermotor di wilayah Kota Banjarmasin.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin, Kompol Afner Juwono di Banjarmasin, Minggu mengatakan, barang bukti tersebut saat ini sudah dilakukan pemeriksaan terkait nomor mesin dan nomor rangka dari sepeda motor yang diamankan itu.

Seratus unit lebih kendaraan bermotor jenis roda dua itu diamankan dari hasil operasi kejahatan kendaraan dan dari hasil razia serta hasil patroli polisi di lapangan.
Dikatakan, bermacam jenis sepeda motor yang diamankan dari para pelaku, namun ada yang masih utuh dan ada juga yang sudah tercerai berai namun sempat diamankan barang bukti tersebut.

Afner terus mengatakan, bagi masyarakat yang merasa korban dari para pelaku tersebut, agar melapor ke pihak Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin.
Selain itu juga, masyarakat bisa melihat-lihat barang bukti tersebut, siapa tau ada sepeda motor milik korban yang sudah diamankan oleh pihak kepolisian.

"Bagi masyarakat yang ingin mengambil barang bukti hasil pencurian kendaraan bermotor, dan memang ada sepeda motornya, agar membawa surat menyurat kelengkapan dari sepeda motor itu," tutur pria murah senyum itu.

Bukan itu saja, kelengkapan surat menyurat itu diantaranya, BPKB, STNK serta surat laporan kehilangan dari kepolisian sewaktu sepeda motor tersebut dicuri oleh para pelaku.

Hingga saat ini belum ada satu masyarakat pun yang mengambil barang bukti tersebut dan walaupun nanti ada pengambilan barang bukti itu tanpa dipungut biaya atau gratis, demikian Afner.

Spesialis Pembobol Mobil Ditangkap Polisi

Spesialis pembobol mobil berhasil ditangkap pihak Unit Jatanras Polresta Banjarmasin, setelah menjadi daftar pencarian orang.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin Kompol Afner Juwono Sik mengatakan, pelaku yang ditangkap kepolisian itu merupakan DPO dari Polres Tanjung Polda Kalsel.

"Pelaku ini merupakan DPO dari Polres Tanjung, sehingga kemungkinan besar proses hukum kita limpahkan ke Polres tempat terjadi perkara, karena sesuai dengan laporan korbannya," kata dia di Banjarmasin, Minggu (30/3).

Menurut dia, pelaku AN warga Jalan Dahlia Gang Budaya Banjarmasin Barat itu, ditangkap pada Sabtu (29/3) malam, sekitar pukul 23.00 wita di depan Hotel Sinar Dodo Banjarmasin, saat itu AN sedang asyik menggelar pesta minuman keras.

Dia mengatakan, setelah ditangkap pelaku langsung di bawa Polresta Banjarmasin, untuk dilakukan penyidikan dan proses hukum lebih lanjut. Afner mengatakan, berdasarkan pengakuan AN, baru sekali melakukan perbuatannya tersebut, AN kata dia mengaku, nekat membobol mobil dan mengambil uang korban itu bersama dua temannya.

"Namun, apapun keterangan pelaku, itu semua hak dia yang jelas polisi sudah sesuai aturan yang salah ditangkap dan harus ditindak tegas serta diproses hukum sesuai dengan kesalahannya."

Sementara AN mengaku, melakukan kejahatan itu baru satu kali dengan dua temannya yang baru saja dia kenal, dan uang yang berhasil dicuri dari dalam mobil itu sebanyak Rp6 juta.

"Uang Rp6 juta yang berhasil kita curi dari dalam mobil, dengan memecah kaca itu, langsung kita bagi tiga, dan uang tersebut sudah habis digunakan untul berfoya-foya dan bayar hutang," kata dia.

Kuras ATM dengan Batang Korek



Waspadalah bila mengambil uang di ATM (Anjungan Tunai Mandiri). Bila ATM Anda tertelan dan tiba-tiba ada orang yang menawarkan bantuan, maka itu adalah modus yang dilakukan komplotan penguras ATM.

Untungnya komplotan yang beraksi di beberapa kota ini berhasil diringkus Unit I Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin, Sabtu (26/10).

Awalnya, kemarin pagi petugas menerima laporan korban yang mengaku uang di dalam rekeningnya telah dikuras. Sebelum rekeningnya dikuras korban bermaksud mengambil uang di ATM namun kartunya tertelan. Saat itulah para pelaku melakukan aksinya.

Korban yang mengenali mobil yang dibawa pelaku kemudian melapor ke Polresta Banjarmasin. Anggota Reskrim kemudian berkoordinasi dengan Satlantas untuk melakukan pelacakan. Mobil tersebut akhirnya terdeteksi sedang mengisi BBM di SPBU kawasan Jln Jendral Sudirman.

Dalam penyergapan petugas awalnya hanya mengamankan salah seorang pelaku bernama Muhammad Rendy (31), warga Jln Pekauman Gang Nusa Indah, Banjarmasin Selatan. “Dari Rendy diketahui rekannya yang lain sedang berada di salah satu hotel. Kami langsung bergerak menangkap mereka karena selama ini mereka cukup licin dan sering berpindah. Dua rekannya itulah yang menjadi otak aksi pembobolan,” jelas Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Afner Juwono.

Kedua pelaku yang ditangkap di hotel adalah Mardianto (36) dan Lalu Suep (43), keduanya warga Pontianak, Kalimantan Barat. Dalan penyergapan terhadap keduanya petugas menembak kedua kaki pelaku karena mencoba kabur. Sementara Rendy ditembak di kaki kanannya.

“Sebelumnya juga ada laporan masyarakat mulai bulan Ramadan lalu. Tapi kemarin pagi ada korban melapor yang mengenali mobil yang digunakan pelaku. Dari hasil penyelidikan para pelaku akhirnya berhasil dibekuk dengan barang bukti uang dan kartu ATM,” jelas Afner Juwono.

Beberapa ATM yang sering dijadikan sasaran diantaranya ATM Mandiri di Jln Gatot Soebroto, ATM Bersama di Rumah Sakit Sari Mulia dan ATM Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Jln Belitung.

Suep yang menjadi otak komplotan ini mengaku mendapatkan teknik menelan ATM dari warga Malaysia. Ia bahkan sempat mencoba melakukan aksinya di Jakarta. Dalam menjalankan aksinya mereka berbagi tugas. “Ada yang berpura-pura menolong korban, ada juga yang memantau lokasi dan memasang batang korek api sebagai pengganjal supaya ATM dikira tertelan,” jelas Lalu Suep.

Diceritakan Suep, sebelum beraksi salah satu pelaku berpura-pura sebagai pengguna ATM. Namun, sebelumnya di lubang kartu mesin ATM sudah dimasukkan batang korek api yang dilekatkan dengan selotip bening. Ketika ada yang memasukkan kartu ATM otomatis akan terganjal dan seperti tertelan.

Ketika itulah pelaku lainnya masuk ke dalam boks ATM dan menawarkan bantuan untuk mengeluarkan kartu. Dalam modusnya pelaku meminta korban untuk memencet nomor pin ATM agar kartu bisa keluar. Saat korban memencet nomor pin, pelaku mengingatkan nomor pin tersebut.

“Setelah petunjuk itu diikuti kartu terus disuruh dorong hingga ke dalam lubang ATM. Korban kami bujuk untuk mengetik nomor pin dan setelah itu muncul petunjuk operator menyatakan bahwa ATM tidak bisa diproses dan disangka korban kartu ATM tertelan mesin,” ujar Suef.

Karena kartu ATM-nya tak bisa keluar akhirnya korban meninggalkan kartu tersebut di dalam mesin ATM. Korban mengira uangnya masih aman meski kartu tertinggal karena tak sempat melakukan transaksi.

Nah, saat itulah para pelaku mengeluarkan kembali kartu ATM yang terganjal batang korek api yang dilekatkan dengan selotip. Untuk menarik kartu tersebut pelaku memasukkan gergaji besi yang tipis untuk melekatkan kartu ATM. Pelaku kemudian menguras isi ATM di tempat lain dengan nomor pin yang telah diketahui. “Kami menarik uangnya di ATM yang lain, sedangkan pin tanpa sepengetahuan korban sudah dicatat saat di dalam ATM,” kata Suep.

Dalam penangkapan kemarin petugas juga menemukan puluhan kartu ATM dari berbagai bank dan uang tunai sekitar Rp44 juta. Mobil sewaan Xenia dengan nopol DA 7550 PC yang sering dipakai untuk beraksi juga disita. Selain di Banjarmasin, pelaku juga beraksi di daerah lain seperti Gambut.

Waspada mengambil uang di ATM bila ada yang menawarkan bantuan


Waspadalah bila mengambil uang di ATM (Anjungan Tunai Mandiri). Bila ATM Anda tertelan dan tiba-tiba ada orang yang menawarkan bantuan, maka itu adalah modus yang dilakukan komplotan penguras ATM.

Untungnya komplotan yang beraksi di beberapa kota ini berhasil diringkus Unit I Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin, Sabtu (26/10).

Awalnya, kemarin pagi petugas menerima laporan korban yang mengaku uang di dalam rekeningnya telah dikuras. Sebelum rekeningnya dikuras korban bermaksud mengambil uang di ATM namun kartunya tertelan. Saat itulah para pelaku melakukan aksinya.

Korban yang mengenali mobil yang dibawa pelaku kemudian melapor ke Polresta Banjarmasin. Anggota Reskrim kemudian berkoordinasi dengan Satlantas untuk melakukan pelacakan. Mobil tersebut akhirnya terdeteksi sedang mengisi BBM di SPBU kawasan Jln Jendral Sudirman.

Dalam penyergapan petugas awalnya hanya mengamankan salah seorang pelaku bernama Muhammad Rendy (31), warga Jln Pekauman Gang Nusa Indah, Banjarmasin Selatan. “Dari Rendy diketahui rekannya yang lain sedang berada di salah satu hotel. Kami langsung bergerak menangkap mereka karena selama ini mereka cukup licin dan sering berpindah. Dua rekannya itulah yang menjadi otak aksi pembobolan,” jelas Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Afner Juwono.

Kedua pelaku yang ditangkap di hotel adalah Mardianto (36) dan Lalu Suep (43), keduanya warga Pontianak, Kalimantan Barat. Dalan penyergapan terhadap keduanya petugas menembak kedua kaki pelaku karena mencoba kabur. Sementara Rendy ditembak di kaki kanannya.

“Sebelumnya juga ada laporan masyarakat mulai bulan Ramadan lalu. Tapi kemarin pagi ada korban melapor yang mengenali mobil yang digunakan pelaku. Dari hasil penyelidikan para pelaku akhirnya berhasil dibekuk dengan barang bukti uang dan kartu ATM,” jelas Afner Juwono.

Beberapa ATM yang sering dijadikan sasaran diantaranya ATM Mandiri di Jln Gatot Soebroto, ATM Bersama di Rumah Sakit Sari Mulia dan ATM Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Jln Belitung.

Suep yang menjadi otak komplotan ini mengaku mendapatkan teknik menelan ATM dari warga Malaysia. Ia bahkan sempat mencoba melakukan aksinya di Jakarta. Dalam menjalankan aksinya mereka berbagi tugas. “Ada yang berpura-pura menolong korban, ada juga yang memantau lokasi dan memasang batang korek api sebagai pengganjal supaya ATM dikira tertelan,” jelas Lalu Suep.

Diceritakan Suep, sebelum beraksi salah satu pelaku berpura-pura sebagai pengguna ATM. Namun, sebelumnya di lubang kartu mesin ATM sudah dimasukkan batang korek api yang dilekatkan dengan selotip bening. Ketika ada yang memasukkan kartu ATM otomatis akan terganjal dan seperti tertelan.

Ketika itulah pelaku lainnya masuk ke dalam boks ATM dan menawarkan bantuan untuk mengeluarkan kartu. Dalam modusnya pelaku meminta korban untuk memencet nomor pin ATM agar kartu bisa keluar. Saat korban memencet nomor pin, pelaku mengingatkan nomor pin tersebut.

“Setelah petunjuk itu diikuti kartu terus disuruh dorong hingga ke dalam lubang ATM. Korban kami bujuk untuk mengetik nomor pin dan setelah itu muncul petunjuk operator menyatakan bahwa ATM tidak bisa diproses dan disangka korban kartu ATM tertelan mesin,” ujar Suef.

Karena kartu ATM-nya tak bisa keluar akhirnya korban meninggalkan kartu tersebut di dalam mesin ATM. Korban mengira uangnya masih aman meski kartu tertinggal karena tak sempat melakukan transaksi.

Nah, saat itulah para pelaku mengeluarkan kembali kartu ATM yang terganjal batang korek api yang dilekatkan dengan selotip. Untuk menarik kartu tersebut pelaku memasukkan gergaji besi yang tipis untuk melekatkan kartu ATM. Pelaku kemudian menguras isi ATM di tempat lain dengan nomor pin yang telah diketahui. “Kami menarik uangnya di ATM yang lain, sedangkan pin tanpa sepengetahuan korban sudah dicatat saat di dalam ATM,” kata Suep.

Dalam penangkapan kemarin petugas juga menemukan puluhan kartu ATM dari berbagai bank dan uang tunai sekitar Rp44 juta. Mobil sewaan Xenia dengan nopol DA 7550 PC yang sering dipakai untuk beraksi juga disita. Selain di Banjarmasin, pelaku juga beraksi di daerah lain seperti Gambut.

Obat Kuat Ilegal Marak Beredar


Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin menyita ribuan botol jamu kuat ilegal siap edar dari sebuah mobil, Jumat (21/3/214). Ribuan botol jamu kuat ilegal ini rencananya akan diedarkan di wilayah Kota Banjarmasin.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin, Kompol Afner Juwono mengatakan, polisi berhasil menggagalkan peredaran jamu kuat ilegal dan menangkap pelakunya berkat informasi dari masyarakat.

Mendapat informasi tersebut, polisi langsung melakukan pengintaian di jalan A Yani Km 4 tepatnya di depan Lottemart. Mobil tersebut melintas dan polisi pun langsung menghetikannya. Setelah dilakukan pengecekan, ada ribuan botol jamu kuat ilegal siap edar.
“Memang dari ribuan botol itu ada terdapat label Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), namun setelah kita cek ke BPOM, ternyata tidak pernah ada permintaan izin tersebut, dan itu ilegal, langsung saja ribuan botol jamu kuat itu kita sita dan bawa ke Polresta Banjarmasin,” terangnya.

Barang bukti kemudian disita untuk proses penyidikan. Pelaku diketahui bernama Kurniawati (45) warga Jalan Mahligai Komplek Damai Kertak Hanyar Kabupaten Banjar. Untuk sementara, pelaku dijerat karena mengedarkan obat-obatan atau obat tradisional tanpa izin edar dari pihak balai BPOM dan dianggap ilegal.

Polresta Banjarmasin Ringkus Spesialis Jambret Antar pulau


Spesialis jambret di wilayah hukum Banjarmasin dan Madura, Jawa Timur, AS (35), tak berkutik setelah anggota Polresta Banjarmasin meringkusnya pada hari selasa kemarin. AS (35) merupakan warga pendatang asal Sumenap Kabupaten Madura diringkus bersama teman sekampungnya HY (25) warga Jalan Manding Semenep, Jawa Timur, di rumah kontrakannya Gang Lumba-Lumba, Jalan Kelayan B, Banjarmasin. 

Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Afner Juwono mengatakan, AS (35) adalah residivis jambret di wilayah hukum Banjarmasin dan Sumenep Madura, Jawa Timur. Sebelum ditangkap ia menjambret di Sumenep pada 8 Oktober 2013 dan melukai seorang perwira polisi Reskrim Polres Sumenep, Iptu I Gede KPU dengan clurit. Setelah itu ia kabur ke Banjarmasin. Pada November, Di Banjarmasin AS (35) kembali menjambret dan menyebabkan korbannya seorang perempuan terseret. 

Dikatakan Kasat Reskim Polresta Banjarmasin Kompol Afner Juwono,Sik pihaknya terpaksa melepaskan tembakan ke kaki kanan AS karena ia ingin kabur ketika ditangkap dan melawan petugas dengan senjata tajam.AS ternyata adalah residivis pencurian dengan pemberatan (curat) dan pencurian dengan kekerasan (curas) di lintas provinsi. Buktinya ternyata ia memiliki banyak laporan (LP), diantaranya Banjarmasin, Batu licin (Tanah Bumbu) dan Kabupaten Sumenep, Madura. 

Pelaku tidak segan-segan melukai korbanya dengan senjata tajam. Berhasilnya Sirad ditangkap, berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak anggota polres Sumenep. Karena menurut keterangan yang datang ke Banjarmasin, pelaku memiliki 30 laporan hasil kejahatannya di kepolsian sana. Pihak polisi Sumenep, menyebut bahwa pelaku melarikan diri ke Banjarmasin.“Ciri-ciri pelaku DPO itu, sama apa yang disampaikan salah satu korban yang baru kejambretan, Senin (20/1) di Gatot Subroto,” jelas Kasat Reskim Polresta Banjarmasin Kompol Afner Juwono,Sik. 

Dari hasil keterangan yang diberikan korban dan kepolisian Sumenep, Polresta Banjaramsin melakukan pengejaran. Alhasil buronan itu akhirnya di bekuk di Jln Lumba-Lumba, Trisakti Banjarmasin.“Pelaku dibuntuti, dari jalan Hasan Basri, hingga akhirnya dapat dibekuk di jalan Lumba-Lumba itu,” ungkap Kasat Reskim Polresta Banjarmasin Kompol Afner Juwono,Sik. Residivis jambret ini dikenal sangat licin. Apabila punya kasus ia melarikan diri ke Madura, dan malah sebaliknya kalau mempunyai kasus di Madura kabur ke Banjarmasin.

Razia Pekat Untuk Keamanan

Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin, terus melakukan razia terhadap penyakit masyarakat (pekat) guna menciptakan kondisi keamanan dan ketertiban di kota tersebut.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin, Kompol Afner Juwono Sik di Banjarmasin, Sabtu mengatakan, pelaksanaan razia pekat ini didasari dengan perintah pimpinan.

Selain itu juga, razia ini dilakukan karena untuk mengantisipasi dan meminimalisir aksi kejahatan dan aksi tindak kriminal lainnya yang beraksi di wilayah hukum Polresta setempat.

Untuk itu pada Jumat malam sekitar pukul 21.00 wita, Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin melaksanakan razia pekat di kawasan pertokoan dan perkampungan.

Dalam razia tersebut, polisi mengamankan lima orang yang kedapatan sedang asyik mengkonsumsi minuman keras (miras) jenis aldo atau miras oplosan.

Kelima orang ditangkap ditempat yang berbeda, untuk tiga orang diantaranya Bani Sugali, Satunta dan Andi Rifan, ditangkap di kawasan Pasar Lima Banjarmasin, pekerjaan mereka sehari-hari sebagai buruh angkut dan buruh bangunan.

Selanjutnya, polisi kembali menangkap dan mengamankan, dua orang pemuda di jalan Tembus Lokasi Banjarmasin Selatan, kedua pemuda itu kedapatan mengkonsumsi miras oplosan.

Dikatakan, kedua pemuda itu diketahui bernama, Rahmast (18) warga dan Ahmad Husani (23), keduanya Lokasi 1 Banjarmasin Selatan, dan pekerjaan mereka sehari-hari sebagai buruh bangunan.

"Razia pekat ini akan kita laksanakan secara ruting guna cipta kondisi dan situasi agar tetap terpelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, serta selalu kondusif," ucap pria bertipikal pendiam itu.

Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin, akan menindak tegas setiap pelaku kejahatan jalanan dan pelaku kriminal yang beraksi di kota Banjarmasin, tindak tegas itu akan diberikan di lapangan maupun didalam penyidikan nantinya, demikian Afner.

3 Pekerja Toko Nekat Curi Barang

3 orang karyawan sebuah toko distributor peralatan elektronik yang berkantor di Jalan Pramuka Banjarmasin Timur, terpaksa harus berurusan dengan Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polresta Banjarmasin.
Pasalnya tiga karyawan yang merupakan orang kepercayaan dari sang pemilik ini, tega melakukan pencurian ditempat kerja mereka sendiri. Sehingga langsung dilaporkan sang pemilik Iswanto Liyono karena diduga kuat telah mencuri barang elektronik hingga kerugian Rp 80 juta rupiah.

Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Suharyono melalui Kasat Reskrim Kompol Afner Juwono mengatakan ketiga orang yang sudah diamankan pihaknya yakni kepala gudang bernama Dewianti alias Dewi (25) warga Jalan Pramuka Gang Tanjung Pura RT. 17 Banjarmasin Timur. Serta dua orang helper (pembantu supir) bernama Syaiful alias Iful warga Jalan Pramuka RT. 9 Banjarmasin Timur, dan Maidi alias Adi (30) warga Jalan Jahri Saleh Komplek Kenanga Indah RT. 10 Banjarmasin Utara.
“Sebelumnya mereka dijemput secara bergantian dari rumah mereka setelah kita menemukan alat bukti yang bisa menguatkan laporan dari korban,” ujar Afner.

Terungkapnya kasus ini, jelas Afner setelah pihaknya melakukan penyelidikan dan memintai keterangan dari semua karyawan yang bekerja di tempat itu. “ Pelaku melakukan pencurian saat pengiriman dan kala pengiriman itu pelaku melebihi barang yang tidak sesuai dengan data pengiriman yang akan dikirim ke toko-toko,” papar Afner sembari menjelaskan bahwa ketiganya akan dijerat dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian.

Sementara itu, salah seorang pelaku Dewi mengatakan bahwa dirinya mengakui terlibat dengan kasus itu, tapi sebatas menerima barang berupa kipas dan kompor gas walaupun sebelumnya merasa curiga dari mana barang tersebut. “Iful dan Adi mengatakan barang itu dari gudang, dan sejak tiga bulan lalu aksi pencurian tersebut berlangsung,” ujarnya Dewi sang kepala gudang ini.

Namun salahnya Dewi ternyata dirinya mengetahui akan adanya aksi Iful dan Adi yang sering mengeluarkan barang dari gudangtidak sesuai dengan order malah berdiam diri bukannya melaporkan ke sang pemilik. “Sebetulnya saya orang kepercayaan bos, tetapi mengetahui aksi ini saya hanya diam saja soalnya resiko tanggung masing – masing,” kilah Dewi.

Sementara itu ketika ditanya baik kepada Dewi, Iful dan Adi dikemanakan barang elektronik yang telah dicuri, dengan kompaknya mereka menjawab digunakan sendiri dan disimpan dirumah. “Kami tidak menjualnya namun hanya dipakai untuk keperluan dirumah sendiri-sendiri,” papar ketiganya dengan kompak.

Pembunuh anak alami gangguan jiwa permanen


Kepolisian Banjarmasin menyatakan, dari hasil pemeriksaan kejiwaan, ibu kandung pembunuh anak sendiri mengalami gangguan jiwa yang permanen.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin, Kompol Afner Juwono Sik di Banjarmasin, Jumat mengatakan, pelaku yang sebelumnya menjalani observasi (pengobatan) kejiwaan di Rumah Sakit Anshari Saleh (RSAS) Banjarmasin, kini sudah berada di Rumah Tahanan Polresta Banjarmasin.

Hasil pengobatan kejiwaan pelaku di RSAS Banjarmasin itu diketahui, pelaku mengidap gangguan jiwa jenis Skizofrenia Paranoid yang bisa dilakukan pengobatan dalam kurun waktu yang lama.

Dikatakan Skizofrenia Paranoid itu diantaranya emosi mudah meledak-meledak, suka menyimpan dendam, sulit memaafkan orang lain, komunikasi mudah teralihkan, isi pembicaraan tidak logis, kurang memiliki kemampuan dalam mentaati peraturan, cenderung berprilaku sesuai keinginan, tidak memiliki empati dan tidak peduli dampak yang terjadi pada orang lain.

Untuk kesimpulan dari hasil pengobatan sementara itu dinyatakan oleh Dokter Ahli Jiwa dr Siti Khairiah (dokter ahli kedokteran jiwa), pelaku tidak mengetahui resiko atas perbuatannya.

'Dengan adanya hasil observasi itu, kemungkinan kasus pelaku yang tega menghabisi nyawa anak kandungnya itu akan dihentikan, namun sebelumnya kita koordinasi terlebih dahulu dengan pihak Kejaksaan,' terangnya.

Afner juga mengatakan, pelaku ini sangat berbahaya, penyidik sedang memanggil keluarganya untuk bisa memberikan pengobatan lanjutan terhadap penyakit kejiwaan yang dialami pelaku.

Kemungkinan, kasus ini akan mendapatkan Surat Perintah Pemberhentian Penyidikan (SP3), namun semua dikembalikan kepihak Kejaksaan dari hasil koordinasi nantinya.

Diketahui, pelaku yang tega menghabisi nyawa anaknya yang masih berumur 2 tahun itu, bernama Delvi Anggar Kusumarani (26) tersangka, warga jalan Padat Karya Komplek Herlina Blok Teratai Rt 25 Kelurahan Sungai Andai Kecamatan Banjarmasin Utara.

Sedangkan untuk korban yang juga anak kandungnya sendiri, dan meninggal dunia dengan 14 kali tusukan yang dilakukan oleh tersangka itu, korban diketahui bernama Maya Medika Wati (2).

Kejadian pembunuhan sadis itu dilakukan tersangka pada Jumat (24/1) siang, sekitar pukul 14.30, dan kejadian itu baru diketahui keluarganya sekitar 16.00 wita, dan balita tersebut sudah bersimbah darah diatas tempat tidur.

Kasus tersebut, saat ini sedang ditangani oleh pihak Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), guna kelanjutan penyidikan dan proses hukum nantinya terhadap tersangka

Ibu Pembunuh Anaknya Stres di Tahanan

Tersangka seorang ibu yang tega menghabisi nyawa anaknya yang masih bawah lima tahun (Balita) terlihat stres diruang tahanan Polresta Banjarmasin.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin, Kompol Afner Juwono Sik di Banjarmasin, Senin mengatakan, tersangka tersebut sering teriak-teriak di dalam rumah tahanan. Sekali-kali dia mengganggu dan mengancam kepada tahanan lainnya yang satu sel bersama dia, dengan kata-kata ingin membunuh tahanan lain yang dekat dengan dirinya.
Bukan itu saja, akibat perbuatan tersangka sadis itu, membuat tahanan lainnya menjadi risih atas kehadiran Delvi Anggar Kusumarani, tersangka pembunuh anak kandung itu.

"Karena dia terlihat stres maka setiap harinya kita lakukan pengecekan dan pengawasan di rumah tahanan dan sel yang dia huni, takutnya kalau terjadi apa-apa dan berbuat nekat nantinya," ucap Afner. Dikatakan, Untuk antisipasi agar tidak terjadi hal yang tidak diingin, tersangka itu dengan terpaksa dipasang borgol agar geraknya terbatas dan tidak melukai tahanan lainnya. Bukan itu saja, dia juga kadang-kadang diberikan obat penenang untuk mengontrol fisiknya agar tidak berteriak-teriak, dan mengganggu waktu istirahat para tahanan lainnya.
"Diperkirakan pada Selasa (28/1), Delvi akan menjalani tes kejiwaan dengan seorang psikiater yang kita datangkan, untuk mengetahui apakah ada gangguan jiwa atau tidak atas perbuatan pidana yang dia lakukan," terang pria murah senyum itu.

Diketahui pelaku yang tega menghabisi nyawa anaknya yang masih berumur 2 tahun itu, bernama Delvi Anggar Kusumarani (26) warga jalan Padat Karya Komplek Herlina Blok Teratai Rt 25 Kelurahan Sungai Andai Kecamatan Banjarmasin Utara.

Sedangkan korban yang juga anak kandungnya sendiri bernama Maya Medika Wati (2),
meninggal dunia setelah memperoleh 15 kali tusukan oleh tersangka. Kejadian Jumat(24/1) siang, sekitar pukul 14.30, dan baru diketahui keluarganya sekitar 16.00 wita, dan balita tersebut sudah bersimbah darah di atas tempat tidur.

Untuk kasus tersebut, saat ini sedang ditangani oleh pihak Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin, guna kelanjutan penyidikan dan proses hukum nantinya terhadap pelaku.
"Ibu yang diduga ada kelainan jiwa itu yang tega menghabisi nyawa anak kandungnya itu, saat ini sudah kita lakukan penahanan di rumah tahanan Polresta Banjarmasin dan digabung dengan tahanan wanita lainnya," ucapnya.

Dikatakan, atas perbuatan pelaku yang sudah ditetapkan sebagai tersangka itu saat ini dijerat dengan pasal 338 KUHP atau UU Perlindungan Anak, dikarenakan korban masih berumur bawah lima tahun (Balita), demikian Afner.

Kejam! Ibu membunuh Anak Kandungnya Dengan 15 Tusukan

Kejam! Ibu membunuh Anak Kandungnya Dengan 15 Tusukan

Maya Medika Wati (2) dibunuh ibu kandungnya sendiri, Delvi Anggar Kusumarani (26), dengan 15 tusukan pada tubuh mungilnya. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin, Kompol Afner Juwono mengatakan bahwa diduga ibu muda ini mengalami ganguan jiwa.

Pelaku adalah warga jalan Padat Karya Komplek Herlina Blok Teratai Rt 25 Kelurahan Sungai Andai Kecamatan Banjarmasin Utara. Peristiwa sadis ini dilakukan pada Jumat (24/1) siang, sekitar pukul 14.30. Kejadian itu baru diketahui keluarganya sekitar 16.00 wita, dan saat itu balita malang tersebut sudah bersimbah darah di atas tempat tidur.

Kompol Afner Juwono mengatakan bahwa kepolisian sudah melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku. Jasil tes menyebutkan bahwa ibu muda ini memang mengalami ganguan jiwa dan gannguan ini bersifat permanen.

Dari hasil dan keterangan dari tes kejiwaan tersebut, penyidik menyimpulkan bahwa pelaku memang sudah mengalami gangguan kejiwaan sejak kecil. “Hasil dari tes kejiwaan itu, pelaku mengalami gangguan jiwa yang dikenal dengan jenis Schazofrenia atau kehilangan fungsi sosial, sehingga kita harus melakukan observasi ke rumah sakit jiwa,” terang Kompol Afner Juwono, Senin (10/2).


Untuk selanjutnya, pelaku akan diobservasi dan menjalani pengobatan di rumah sakit Anshari Saleh Banjarmasin yang berlokasi di jalan Hasan Basri Kayu Tangi Ujung Banjarmasin Utara.

Saat ini, kasus pembunuhan sadis ini masih ditangani oleh pihak Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), guna kelanjutan penyidikan dan proses hukum terhadap pelaku.


Sekali membentak memarahi anak, milyaran sel otak anak ‘rusak musnah’ !



“Tahukan Anda di dalam setiap kepala seorang anak terdapat lebih dari 10 trilyun sel otak yang siap tumbuh. Satu bentakan atau makian mampu membunuh lebih dari 1 milyar sel otak saat itu juga. Satu cubitan atau pukulan mampu membunuh lebih dari 10 milyar sel otak saat itu juga. Sebaliknya 1 pujian atau pelukan akan membangun kecerdasan lebih dari 10 trilyun sel otak saat itu juga.”

Dari beberapa artikel dan penelitian disebutkan bahwa, satu bentakan merusak milyaran sel-sel otak anak kita. Hasil penelitian Lise Gliot, berkesimpulan pada anak yang masih dalam pertumbuhan otaknya yakni pada masa golden age (2-3 tahun pertama kehidupan, red), suara keras dan membentak yang keluar dari orang tua dapat menggugurkan sel otak yang sedang tumbuh. Sedangkan pada saat ibu sedang memberikan belaian lembut sambil menyusui, rangkaian otak terbentuk indah.

Penelitian Lise Gliot ini sendiri dilakukan sendiri pada anaknya dengan memasang kabel perekam otak yang dihubungkan dengan sebuah monitor komputer sehingga bisa melihat setiap perubahan yang terjadi dalam perkembangan otak anaknya. “Hasilnya luar biasa, saat menyusui terbentuk rangkaian indah, namun saat ia terkejut dan sedikit bersuara keras pada anaknya, rangkaian indah menggelembung seperti balon, lalu pecah berantakan dan terjadi perubahan warna. Ini baru teriakan,” ujarnya. Dari hasil penelitian ini, jelas pengaruh marah terhadap anak sangat mempengaruhi perkembangan otak anak. Jika ini dilakukan secara tak terkendali, bukan tidak mungkin akan mengganggu struktur otak anak itu sendiri. “Makanya, kita harus berhati-hati dalam memarahi anaknya,” Tidak hanya itu, juga mengganggu fungsi organ penting dalam tubuh. Tak hanya otak, tapi juga hati, jantung dan lainnya.

Teriakan dan Bentakan menghasilkan gelombang suara. Ya, hampir semua orang mengetahui itu. Yang belum banyak diketahui orang banyak adalah, bentakan yang disertai emosi seperti marah menghasilkan suatu gelombang baru.

Emosi negatif seperti marah mempunyai gelombang khusus yang merupakan gelombang yang dipancarkan dari otak. Gelombang ini dapat bergabung dengan gelombang suara orang yang berteriak. Nah, gabungan gelombang suara dan gelombang emosi marah ini menghasilkan gelombang ketiga dengan efek yang khusus.

Efek dari gelombang ketiga ini adalah sifat destruktifnya terhadap sel-sel otak orang yang dituju. Dalam satu kali bentakan saja, sejumlah sel-sel otak orang yang dijadikan target akan mengalami kerusakan saat dia terkena gelombang ini, baik bila dia mendengar suaranya atau pun tidak. Hal ini karena gelombang ketiga ini tetap merambat sebagaimana dia gelombang suara tapi langsung ditangkap oleh otak sebagaimana gelombang otak.

Efek kerusakan pada sel-sel otak akan lebih besar pada anak-anak yang dijadikan sasaran bentakan ini. Pada remaja dan orang dewasa mengalami kerusakan yang tidak sebesar anak-anak, tapi tetap saja terjadi kerusakan.

Efek jangka panjangnya dapat dilihat pada orang-orang yang sering mengalami bentakan di masa lalunya. Mereka lebih banyak melamun serta termasuk lambat dalam memahami sesuatu. Orang-orang ini biasanya mudah meluapkan emosi negatif seperti marah, panik atau sedih. Mereka biasanya seringkali mengalami stress hingga depresi dalam hidup, karena kesulitan memahami pola-pola masalah yang mereka hadapi. Semuanya akibat dari sel-sel otaknya yang aktif lebih sedikit dari yang seharusnya.

Oleh karena itu, sebagai orang tua, pendidik, ataupun orang yang lebih tua dari ‘mereka’, sebaiknya memilih sikap yang lebih kreatif dalam menghadapi tingkah anak yang mungkin kurang baik. Seringkali orang tua bukan mencegah, mengarahkan, dan membimbing sebelum kesalahan terjadi. Seharusnya orang tua mempertimbangkan tingkat perkembangan kejiwaan anak, sebelum membuat aturan. Jangan menyamakan anak dengan orang dewasa. Orang tua hendaknya menyadari bahwa dunia anak jauh berbeda dengan orang dewasa. Jadi, ketika menetapkan apakah perilaku anak dinilai salah atau benar, patuh atau melanggar, jangan pernah menggunakan tolok ukur orang dewasa.

Harus diakui, orang tua yang habis kesabarannya sering membentak dengan kata-kata yang keras bila anak-anak menumpahkan susu di lantai, terlambat mandi, mengotori dinding dengan kaki, atau membanting pintu. Sikap orang tua tersebut seperti polisi menghadapi penjahat. Sebaliknya, orang tua sering lupa untuk memberikan perhatian positif ketika anak mandi tepat waktu, menghabiskan susu dan makanannya, serta memberesi mainannya. Padahal seharusnya, antara perhatian positif dengan perhatian negatif harus seimbang.

Mari yuk selalu memberi pujian tulus dan pelukan kasih sayang kepada anak-anak kita agar kelak menjadi anak yang cerdas berjiwa penuh kasih sayang.

dan untuk mengembalikan kemampuan Otak anak anda dan juga Mental anak anda, sangat disarankan mengikuti langkah-langkah berikut ini :
1. untuk Otak anak : lakukan Pujian dan DOA di telinga mereka setiap mereka tidur pulas, sambil memasangkan Musik MCB untuk Penenangan Otak dan Peningkatan Memory Otak mereka. juga setiap sebelum tidur serta saat sarapan sangat disarankan agar anak kita minum NutriBrain MCB /Nutrisi Sel dan Otak kita dalam 1 gelas air putih atau 1 botol sedang air mineral.
2. untuk Mental anak : hadirkan anak-anak kita ke Pelatihan MCB Multi Talenta Multi Cerdas, dan untuk Orangtua/Guru/Karyawan mengikuti Pelatihan MCB APASAS , sambil mengikuti langkah nomor 1 diatas untuk diri orangtua/guru/karyawan.

Selamat Belajar sepanjang waktu, demi mencapai Harapan dan Cita-cita yang Gemilang untuk Masa Depan kita dan anak-anak kita.

Artikel Dr Stephen Carr Leon



Artikel Dr Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis dari pengamatan langsung. Setelah berada 3 tahun di Israel karena menjalani housemanship dibeberapa rumah sakit di sana. Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, "Mengapa Yahudi Pintar?"

Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California, terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?

Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Sekadar untuk Anda ketahui, tesis ini memakan waktu hampir delapan tahun. Karena harus mengumpulkan data-data yang setepat mungkin.

Marilah kita mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami.

Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematika.

Stephen bertanya, "Apakah ini untuk anak kamu?"

Dia menjawab, "Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius."

Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya.

Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan.

Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.

Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.

Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan, "Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet)," ungkapnya.

Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam.

Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk.

Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.

Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.

Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel.

Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever).

Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban.

Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar.

Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak.

Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi.

Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, "Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!!" katanya.

Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari.

Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.

Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius.

Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.

Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus memperaktekkanya.

Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta!

Anda terperanjat?

Itulah kenyataannya.

Kesimpulan, pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan.. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin?

Kabar lain tentang bagaimana pendidikan anak adalah dari saudara kita di Palestina. Mengapa Israel mengincar anak-anak Palestina. Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza.

Seperti yang kita ketahui, setelah lewat tiga minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih dari 1300 orang lebih. Hampir setengah darinya adalah anak-anak.

Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan belaka. Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Ismali Haniya, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz al-Quran.

Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. "Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?" demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi.

Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran. Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan al-Qur'an. Tak ada main Play Station atau game bagi mereka.

Namun kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah syahid.

Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi lagi. Ini cuma masalah giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi Indonesia. Bagaimana perbandingan perhatian pemerintah Indonesia dalam membina generasi penerus dibanding dengan negara tetangganya.

Ambil contoh tetangga kita yang terdekat adalah Singapura. Contoh yang penulis ambil sederhana saja, Rokok. Singapura selain menerapkan aturan yang ketat tentang rokok, juga harganya sangat mahal.

Benarkah merokok dapat melahirkan generasi "Goblok!" kata Goblok bukan dari penulis, tapi kata itu sendiri dari Stephen Carr Leon sendiri. Dia sudah menemui beberapa bukti menyokong teori ini.

"Lihat saja Indonesia," katanya seperti dalam tulisan itu.

Jika Anda ke Jakarta, di mana saja Anda berada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke musium, hidung Anda akan segera mencium bau asak rokok! Berapa harga rokok? Cuma US$ .70cts !!!

"Hasilnya? Dengan penduduknya berjumlah jutaan orang berapa banyak universitas? Hasil apakah yang dapat dibanggakan? Teknologi? Jauh sekali. Adakah mereka dapat berbahasa selain dari bahasa mereka sendiri? Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggris? Apakah ini bukan akibat merokok? Anda fikirlah sendiri?"